Sedih, 2 Jam Sebelum Meninggal, Kakek Ini Ingin Lakukan Hal Tak Terduga Bersama Sang Istri!

Membina hubungan rumah tangga bukanlah perkara mudah.

Tak mudah pula mempertahankan pernikahan yang telah dijalankan.

Butuh usaha keras untuk mempertahankan hubungan seumur hidup.

Dalam kehidupan rumah tangga tentu saja banyak cobaan yang terjadi.

Namun, sepasang suami istri asal Tiongkok ini adalah bukti bahwa cinta sejati memang ada.

Seorang kakek bermarga Feng (92) telah membina rumah tangganya dengan istrinya yang berusia 95 tahun.

Mereka sudah menikah selama 66 tahun, melansir LifeBuzz.

Feng dan istri 66 tahun lalu, setelah resmi menikah
Feng dan istri 66 tahun lalu, setelah resmi menikah (Youth / Qianjiang Evening News)
Setelah bekerja selama bertahun-tahun, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup untuk beristirahat.

Feng dan sang istri setelah pensiun bekerja
Feng dan sang istri setelah pensiun bekerja (Youth / Qianjiang Evening News)

Sayangnya, di usia mereka yang sudah senja, keduanya harus sama-sama masuk rumah sakit.
Sang kakek menderita ganguan organ hati akut.

Sang istri, pada saat itu, dirawat di rumah sakit yang sama, tapi di lantai berbeda.
Ia sedang dalam pemulihan setelah mengalami keretakan tulang.

Menyadari usianya tak lama lagi, Feng memiliki keinginan terakhir.

Feng ingin memegang tangan sang istri untuk terakhir kalinya.

Untuk mewujudkan keinginan sang kakek, beberapa pegawai medis pun turun tangan.

Mereka mewujudkan keinginan sang kakek.

Akhirnya, Feng dipertemukan dengan sang istri.

Mereka dibaringkan bersebelahan sambil keduanya berpegangan tangan.

Keduanya terlihat lemah.

Feng mengenakan selang bantu pernafasan.

Sedangkan, sang istri terbaring di ranjang sebelahnya.

Saat-saat terakhir Feng bersama sang istri
Saat-saat terakhir Feng bersama sang istri (Peoples Daily Online / Qianjiang Evening News / Wang Yanfang)

Setelah keinginan terakhirnya terkabul, Feng pun meninggal 2 jam kemudian.

Dia meninggal dengan tangan berada di genggaman sang istri.

Nenek 106 Tahun Dilamar Pria 40 tahun Lebih Muda

Cinta memang tidak mengenal batasan usia, seperti yang dibuktikan oleh wanita Brazil ini.

Di usianya yang ke 106 tahun, Valdemira Rodrigues de Oliveira menerima lamaran pertunangan dari kekasihnya, Aparecido Dias Jacob, walaupun dokter berkata bahwa waktu hidupnya sudah tidak lama lagi.

Diungkapkan oleh Dailymail.com, Oliveira dan Jacob bertemu di panti jompo sekitar tiga tahun yang lalu.

Kedua insan yang belum pernah menikah ini langsung merasa cocok dan sering menghabiskan waktu berdua.

“Aku jatuh cinta dengannya, kalau dia mati, maka aku juga akan mati,” kata Oliveira.

Jacob yang 40 tahun lebih muda daripada Oliveira pun berkata hal yang sama.

Valdemira sedang dirias. ()

“Aku jatuh cinta dengan Valda (sebutan Oliveira) sejak pertama kali bertemu. Aku tahu dia sedikit lebih tua daripada aku, tetapi hal itu tidak masalah karena dia membuatku bahagia,” ujarnya.

Melihat cinta mereka berdua yang begitu kuat, staf panti jompo pun menggandeng Project of Dreams dan merealisasikan mimpi keduanya untuk mengikat janji.

Walaupun diadakan di panti jompo, pertunangan Oliveira dan Jacob sangat meriah.

Acara tersebut dihadiri oleh 150 penghuni lainnya, diiringi dengan band, dan dilengkapi dengan kue empat susun dan hiasan bunga.

Calon pengantin Valdemira, sudah 106 tahun. ()

Oliveira juga tampil dengan gaun abu-abu dan Jacob dengan jas dan dasi.

Dalam momen yang indah tersebut, Oliveira dan Jacob bertukar cincin dan janji untuk saling setia.

Mereka kemudian berciuman untuk mengikat janji pertunangan. (S Wangsa WIbawa/ Kompas.com)

Sedih, Nenek Ini Sedang Mencari Cinta Sejatinya yang Hilang, Tapi Malah Dirampok!

Nenek 85 tahun asal Singapura ini hanya menginginkan satu hal di hari Natal.

Leong Yeo Mooi ingin sekali bertemu dengan Ah Yip, cinta sejatinya yang telah lama hilang kontak.
Leong bertemu dengan Ah Yip saat usianya 17 tahun.

Menurut The Star, Leong jatuh cinta pada pandangan pertama ketika Ah Yip membantu memasang pipa di rumahnya di Seremban, Malaysia.

Leong menyebut Ah Yip sebagai "pria berkumis gagah."

Kebersamaan keduanya pada akhir tahun 1940-an tidak memberikan mereka banyak kebebasan.

Wanita tidak boleh berkencan tanpa persetujuan orang tua.

Namun, Leong tetap memberanikan diri untuk berhubungan dengan Ah Yip.

"Saat itu, ketika tidak ada ponsel dan telepon, aku mengungkapkan cintaku lewat surat," ungkap Leong.

Keduanya kemudian bertemu secara rutin.

"Dia datang setiap Senin dan Rabu ketika orang tuaku berada di Kuala Lumpur"

Sayangnya, hubungan menjadi rumit saat orang tua Leong tidak menyetujui hubungan keduanya karena pekerjaan Ah Yip.

Akhirnya, pada usia 21 tahun, Leong dijodohkan oleh orang tuanya.

Pada tahun 2007, suami Leong meninggal.

Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Malaysia untuk mencari Ah Yip.

Sayangnya, tidak lama setelah itu, Leong dirampok seseorang.

Ia mondar-mandir untuk mencari pertolongan.

Leong yang tidak lagi memiliki uang akhirnya ditemukan oleh pekerja sosial setempat.

Leong akhirnya dibawa ke panti sosial Tong Sim Old Folks Home, Malaysia.

Di sana, Leong mengungkapkan bahwa ia ingin bertemu Ah Yip sekali lagi.

Perawat di panti tersebut yang bernama David Chong mengaku bahwa ia membantu mencari Ah Yip, tapi belum ditemukan.
sumber ;

Tweet