loading...

Tolong Bantu Sebar Luaskan ".. Sebelum Ada Korban Lagi..!!! " Mengerikan " Gara-Gara Sering Mengkonsumsi Makanan Ini..?? Usus Bocah Ini Di Potong Sampai 2 Kali..!!!!!




Tak semuanya makanan baik dikonsumsi dengan cara teratur di sehari-hari. Seperti makanan instan yang umumnya mempunyai kandungan pengawet yang cukup tinggi, pastinya mempunyai efek jelek untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau bahkan juga jadi makanan teratur di sehari-hari. Ditambah lagi untuk anak kecil yang masihlah rawan ketahanan badannya.

Serta satu cerita tentang dampak buruk mengkonsumsi makanan instan ini dihadapi oleh seseorang anak di satu diantara daerah di tanah air. Dan cerita riil ini dapat jadi satu evaluasi untuk tiap-tiap orangtua untuk lebih memerhatikan anakanya, baik pendidikan, moral dan juga hubungan dengan tulisan ini yaitu konsumsi makanan untuk buah hati kita.


Mungkin saja banyak orangtua yang perlu meninggalkan sendirian anaknya dirumah dengan dititipkan pada pengasuhnya untuk bekerja memnuhi keperluan ekonomi rumah tangga. Seperti ibu yang satu ini Erna Sutika (32) yang perlu terima fakta sedih Hilal Aljajira (6) yang perlu melakukan aksi medis yang cukup serius, di mana satu diantara penyebabnya yaitu kurang pengawasan makanan yang dikonsumsi sang anak karena kerap ditinggalkan bekerja.

Satu fakta pahit, karena usus Hilal bocor dan membusuk sampai harus dipotong. Rupanya setiap hari Hilal cuma menyantap mi instan sebab dirumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuk dia. Di bawah ini narasi komplit dari Erna Sutika.

SILAHKAN BACA DAN JANGAN LUPA BANTU SEBARKAN AGAR ORANG BISA MENGAMBIL PELAJARAN Dari KISAH MIRIS INI..!!!

Waktu umur Hilal mencapai 2 th., saya mengambil keputusan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat pendapatan suamiku, Saripudin (39), tak lebih memenuhi kepentingan keluarga


Saya bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari tempat tinggal kita di Garut. Tiap-tiap pergi kerja, Hilal kutitipkan pada ibuku. Di situ, ibuku sering memberikannya mi instan. Bukanlah salah ibuku, sih, sebab terlebih dulu, saya juga sukai memberikannya makanan itu jika tengah tak masak.


Kenyataannya, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak di beri mi instan. Ya, dari pada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya cuma mengalah dan menuruti tekad Hilal.

Lagi juga, bila tak di beri, Hilal pasti akan beli sendiri mi instan di warung dekat tempat tinggal dengan duit jajan yang kuberbagi. Praktis, satu hari 2 x ia makan mi instan.

2 x dipotong.

Kamis, 20 November 2008, Hilal mengeluh sakit perut. Kupikir sakit umum. Anehnya, selesai tiga hari, sakitnya tak kunjung hilang dan ditambah ia tak dapat buang air besar. Dikarenakan tersebut perutnya jadi membesar.

Cemas, kubawa Hilal ke mantri dekat tempat tinggal. Sebab tetaplah tak ada pergantian, kita lalu membawanya ke RSU Dr Slamet, Garut. Kenyataannya hasil kontrol dokter lebih menyeramkan dari yang kuduga. Kupikir, lumayan dengan obat pencahar perut, sakit Hilal dapat selekasnya pulih. Rupanya tak segampang itu.

Hasil tes darah dan rontgen memberikan, Hilal harus selekasnya dioperasi sebab beragam step di ususnya bocor dan membusuk. Saat kutanyakan apa pemicunya, dokter menjawab, dampak dari kandungan makanan yang Hilal mengkonsumsi pada saat ini tak sehat dan membikin ususnya rusak. Saat tersebut kutahu Hilal sangat seringkali menyantap mi instan. Astagfirullah….

Atas referensi dokter, kita lalu mengangkat Hilal ke RS Hasan Sadikin, Bandung, dengan alasan perlengkapan medis di RS itu lebih komplit.

Mulai sejak awal, tim dokter sudah pesimistis dengan keadaan Hilal yang demikian memprihatinkan dengan berat tubuh yg tidak sampai 11 kg. Dokter juga katakan, dari beberapa puluh persoalan sama, cuma tiga orang yang bersi kukuh nasib. Saya cuma dapat berserah pada Allah SWT.

Baru pada 25 November 2008 operasi diperbuat di RS Immanuel, Bandung. Saat itu saya tengah hamil tiga bln.. Dokter mengamputasi usus Hilal lebih kurang 10 cm.

Untuk menyatukan step usus yang terputus itu, dokter menyambungnya dengan usus sintetis. Bukan sekedar itu, dokter juga membikin celah anus sesaat (kolostomi) di dinding perut samping kanan.

Utang belum lunas
Kenyataannya cobaan kita belum beres sampai di situ. Tiga hari lalu, dokter temukan tetaplah ada step usus yang bocor. Harus, Hilal harus kembali naik ke meja operasi dan merelakan beberapa ususnya lagi.

Terang, saya dan suami begitu ingin Hilal pulih. Namun, di sisi lain, penghasilanku sebagai buruh tidaklah seberapa. Tiap-tiap bln., saya cuma dapat mengangkat pulang duit Rp 250. 000 dengan kata lain Rp 300. 000 bila lembur. Mengenai suamiku penghasilannya tak pernah menentu. Maklum, ia hanyakuli kasar di pabrik tahu di Bandung.

Cerita ini agar jadi perhatian terutama beberapa orangtua pada anaknya, SHARE JIKA BERMANFAAT.

0 Response to "Tolong Bantu Sebar Luaskan ".. Sebelum Ada Korban Lagi..!!! " Mengerikan " Gara-Gara Sering Mengkonsumsi Makanan Ini..?? Usus Bocah Ini Di Potong Sampai 2 Kali..!!!!!"

Post a Comment